Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Islam Bandung (Unisba) menyelenggarakan kegiatan Sharing Session dengan beberapa perguruan tinggi untuk melakukan benchmark terkait Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Kegiatan tersebut diselenggarakan secara luring di Ruang Rapat Gedung Dekanat Unisba Lt.8, Rabu (30/11/2022). Perguruan tinggi yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Universitas Bung Hatta Padang, Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Bandung, Politeknik Kesehatan Tasikmalaya, Politeknik LP3I Bandung, Politeknik LP3I Cirebon dan Politeknik LP3I Tasikmalaya. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menimba ilmu pada BPM Unisba yang dinilai sukses membawa Unisba meraih akreditasi unggul.
Ketua BPM Unisba Dr. Hj. Yeti Sumiyati, S.H, M.H., mengatakan, kegiatan benchmark eksternal ini sangat penting bagi perguruan tinggi, khususnya berkaitan dengan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Menurutnya, dalam proses akreditasi, tim asesor akan menilai kinerja fakultas dan program studi dalam berbagai aspek salah satunya adalah pengalaman benchmark eksternal tentang penjaminan mutu. Melalui benchmark tersebut perguruan tinggi bisa menetapkan, merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dimiliki apakah sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Unisba menjadi rujukan karena SPMI yang dirancang sudah memenuhi standar minimal bahkan melampaui. Standar-standar yang kami miliki sudah disesuaikan dengan ketercapaian visi misi Unisba. Bahkan kita sudah mengakomodasi berbagai regulasi maupun tuntutan kinerja misalnya LAMDIK, LAM-Teknik, LAMSAMA, LAM PT-Kes, LAMEMBA,” ujarnya.
Bu Yeti menambahkan, terselenggaranya kegiatan ini merupakan salah satu indikator tercapainya visi misi Unisba sebagai perguruan tinggi rujukan. Menurutnya capaian tersebut menjadi sebuah tanggung jawab bagi Unisba untuk bisa membina dan pengalaman ke perguruan tinggi lain mengenai kiat-kiat merancang SPMI yang sesuai dengan standar nasional.
“Kami tidak tertutup dalam membagikan informasi, semua terbuka karena kita sama-sama harus belajar. Ilmu jangan ada yang disembunyikan, jadi pada kesempatan ini saya mempresentasikan bagaimana implementasi SPMI untuk mencapai SPME unggul, sharing pengalaman praktis bukan lagi teori. Bagaimana cara kami mempresentasikan ke asesor BAN-PT dan apa yang harus dipersiapkan dalam SPMI,” ujarnya.