Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Islam Bandung (Unisba) menyelenggarakan Sharing Session dengan delapan belas perguruan tinggi di wilayah Jawa barat untuk melakukan benchmark terkait Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan tema SPMI menuju Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) Unggul. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara luring di Auditorium Gedung Dekanat Unisba Lt. 8, Rabu 22 Februari 2023. Delapan belas perguruan tinggi tersebut antara lain:
- Akademi Tata Boga Bandung.
- STAI Al-Hidayah Bogor.
- STAI Daarut Tauhiid Bandung.
- STAI Darul Falah Cihampelas.
- STAI DR. KH. EZ. Muttaqien Purwakarta.
- STAI Siliwangi Garut.
- STAI Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi.
- STEI Tiara Bogor.
- STID Sirnarasa Ciamis.
- STIT Hidayatunnajah Bekasi.
- STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu.
- Universitas Cipasung Tasikmalaya.
- Universitas Djuanda Bogor.
- Universitas Global Jakarta.
- Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon.
- Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) Tangerang.
- Universitas Pelita Bangsa Bekasi.
- Universitas Subang.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menimba ilmu pada BPM Unisba yang dinilai sukses membawa Unisba meraih akreditasi unggul.
Ketua BPM Unisba Dr. Hj. Yeti Sumiyati, S.H, M.H., mengatakan, kegiatan benchmark eksternal ini sangat penting bagi perguruan tinggi, khususnya berkaitan dengan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Menurutnya, dalam proses akreditasi, tim aseseor akan menilai kinerja fakultas dan program studi dalam berbagai aspek, salah satunya adalah pengalaman benchmark eksternal tentang penjaminan mutu.
Benchmark merupakan proses membandingkan aspek tertentu dari sebuah organisasi dengan aspek yang sebanding dari organisasi yang dianggap terbaik di bidang yang sama atau di lingkup yang lebih luas. Melalui benchmark tersebut perguruan tinggi bisa menetapkan, merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi SPMI yang dimiliki apakah sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan atau belum sesuai.
“Unisba menjadi rujukan karena SPMI yang dirancang sudah memenuhi standar minimal bahkan melampaui. Standar-standar yang kami miliki sudah disesuaikan dengan ketercapaian Visi Misi Unisba. Bahkan kita sudah mengakomodasi berbagai regulasi maupun tuntutan kinerja dari beberapa indikator Lembaga Akreditasi Mandiri, yaitu LAM-Teknik, LAMSAMA, LAMDIK, LAM-PTKes, LAMEMBA,” ujarnya.
Bu Yeti menambahkan, terselenggaranya kegiatan benchmark ini merupakan salah satu indikator tercapainya Visi Misi Unisba sebagai perguruan tinggi rujukan. Menurutnya capaian tersebut menjadi sebuah tanggung jawab bagi Unisba untuk bisa membina dan memberikan pengalaman ke perguruan tinggi lain menganai kiat-kiat merancang SPMI yang sesuai dengan standar nasional.